Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Syubhat Drama di Kalangan Para Santri

Saat ini, seni peran atau drama semakin menjamur di kalangan masyarakat. Hal ini bisa dirasakan dengan merajalelanya industri perfilman, merebaknya bioskop di berbagai tempat, dan mendominannya jam tayang sinetron di stasiun-stasiun televisi. Lebih dari itu, drama bahkan masuk ke sekolah-sekolah sebagai suatu kesenian yang perlu dibudidayakan, atau salah satu metode penyampaian materi, atau hanya sebagai hiburan dalam acara-acara tertentu. Bukan hanya sekolah-sekolah awam, namun para santri di pondok-pondok pesantren pun turut menikmati fenomena ini. Bagi para santri yang dua puluh empat jam hidup dalam peraturan, berkutat dengan buku-buku pelajaran, menjalani rutinitas yang itu-itu saja, drama dianggap sebagai ajang hiburan yang sangat menarik. Drama seringkali dijadikan alternatif dalam berbagai acara. Mulai dari pengembangan bahasa, pembelajaran di kelas, atau sekedar selingan disela-sela suatu acara. Tema yang disajikan pun beragam; jihadis, renungan, sejarah, kehidup

ANAK DAN AMANAH NEGARA

Fenomena anak jalanan sudah lama merebak di Indonesia yang merupakan masalah sosial yang kompleks.   Permasalahan yang belum juga mendapatkan solusinya,   Hidup menjadi anak gelandangan bukanlah pilihan yang menyenangkan bagi mereka. Mereka pun tidak memiliki tujuan hidup yang jelas. bahkan, kehadiran mereka tidak jarang menjadi masalah bagi masyarakat di sekitar mereka. Sebenarnya mereka adalah amanah dari Allah SWT, kepada para orang tua mereka.seharusnya mereka bisa mendapatkan hak-hak mereka sebagai seorang anak. Mulai dari kasih sayang, pendidikan yang layak dan tempat tinggal serta pakaian yang layak pula. Dalam UUD Negara 1945, “Anak Terlantar itu dipelihara oleh Negara” yang menyatakan bahwa Pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi dan membina anak jalanan. Namun sejauh ini, penanganan anak jalanan melalui panti-panti belum masih dianggap belum efektif. Hal ini terlihat dari pola asuh yang konsumtif dan tidak produktif dikarenakan tidak adanya pemberdayaan