Langsung ke konten utama

Postingan

Gharaiq dan Kisah Kepalsuannya.

Islam mulai menyebar di kota Makkah, para pemuka Quraisy dan orang musyrikin lainnya banyak yang terusik khawatir jika suatu saat tidak ada lagi manusia yang menyembah Latta, Uzza dan Manath Tuhan-tuhan peninggalan nenek moyang mereka. Alhasil banyak orang-orang Quraisy yang mengintimidasi orang-orang yang berislam kepada Muhammad dari kalangan kecil dan hamba sahaya. Penyiksaan yang di bawahi kaum musyrikin semakin hari semakin menjadi, hingga akhirnya Allah perintahkan Rasulullah SAW untuk berhijrah ke Habasyah. Tak lama usai hijrahnya kaum muslimin ke Habasyah, tersiar kabar bahwa kaum musyrikin Quraisy telah tunduk keada seruan Nabi SAW dan telah memeluk Islam. Bahkan dikatakan, bahwa tidak ada seorang pun dari mereka yang tidak mengikuti seruan Nabi SAW. Mendengar kabar tersebut banyak kaum muslimin yang berkeinginan untuk kembali ke tanah kelahiran mereka (Makkah), padahal sesungguhnya kabar tersebut adalah kabar dusta yang dibuat oleh kaum musyrikin. Kabar tersebut
Postingan terbaru

Metodologi Penafsiran

M etod ologi   p enafsiran menurut para mufassir ada empat macam , yaitu : 1.     Tafsir Tahlili   (Analisis) a.        Definisi Adalah metode penafsiran ayat al-Qur'an yang disusun berdasarkan urutan mushaf dengan menjelaskan secara detail dan menyeluruh yang meliputi isi kandungan ayat al-Qur'an, hukum-hukum, Asbab an-Nuzulnya, balaghoh, munasabah, naskh mansukhnya, dan lain sebagainya. b.       Karakteristik Tafsir Tahlili 1.     Metode yang banyak digunakan oleh   para m ufassir terdahulu sampai sekarang . 2.     Menafsirkan ayat demi ayat dan surah demi surah secara berurutan dalam mushaf. 3.     Penjelasan mendetail dan p aling banyak corak orientasi . 4.     Mufassir menjelaskan makna yang terkandung dalam ayat tersebut secara menyeluruh, baik dari segi I’rab, fiqih syari’at, asbabun nuzul, dsb. 5.     Dalam pmbahasannya memuat makna lafadz ijaz dan ithnab. 6.     Mufassir menafsirkan ayat-ayat melalui pendekatan bil ma’tsur / bir ro’yi