Saat ini, seni peran atau drama semakin menjamur di kalangan masyarakat. Hal ini bisa dirasakan dengan merajalelanya industri perfilman, merebaknya bioskop di berbagai tempat, dan mendominannya jam tayang sinetron di stasiun-stasiun televisi. Lebih dari itu, drama bahkan masuk ke sekolah-sekolah sebagai suatu kesenian yang perlu dibudidayakan, atau salah satu metode penyampaian materi, atau hanya sebagai hiburan dalam acara-acara tertentu. Bukan hanya sekolah-sekolah awam, namun para santri di pondok-pondok pesantren pun turut menikmati fenomena ini. Bagi para santri yang dua puluh empat jam hidup dalam peraturan, berkutat dengan buku-buku pelajaran, menjalani rutinitas yang itu-itu saja, drama dianggap sebagai ajang hiburan yang sangat menarik. Drama seringkali dijadikan alternatif dalam berbagai acara. Mulai dari pengembangan bahasa, pembelajaran di kelas, atau sekedar selingan disela-sela suatu acara. Tema yang disajikan pun beragam; jihadis, renungan, sejarah, kehidup
membentuk pribadi shalihah sejati, menjadikan akhirat di hati dan dunia dalam genggaman jemari.