Langsung ke konten utama

ZUBAIDAH BINTI JA’FAR Sosok Permainsuri Agung khalifah dan ibu dari seorang khalifah




Diantara wanita-wanita agung  yang tidak terekam jejaknya dalam lembaran-lembaran sejarah adalah  Zubaidah Bin Ja’far, Permainsuri agung khalifah Harun Ar-Rasyid, juga seorang ibu dari khalifah Al-Amin Bin Harun Ar-Rasyid. Beliau biasa dipanggil Ummu Fadhl.  Nama asli beliau  adalah  Amatul Aziz binti Ja’far bin Abi Ja’far al Manshur, terlahir dari keturunan bangsawan Quraisy.
Para putri-putri bangsawan Quraisy dari Bani Hasyim tidak melahirkan keturunan,  melainkan kelak menjadi seorang khalifah sebagaimana Zubaidah yang agung ini. Begitu pula dengan putri-putri bangsawan Quraisy lainnya,  seperti Fathimah Binti Asad yang melahirkan seorang Ali Bin Abi Thalib, juga Fathimah Binti Rosulullah SAW yang lahir darinya Hasan Bin Ali.
Ibnu Katsir Bercerita tentangnya: “ Permainsuri Zubaidah adalah seorang yang ‘Alim dan Faqih.  Ibnu Kholikan  Sang sejarahwan juga tak kalah menuturkan: “ Bahwasanya permainsuri Zubaidah memiliki dayang-dayang yang seluruhnya hafal Al-Qur’an, yang mana mereka melantunkan Al-Qur’an dengan merdu bagaikan suara lebah. Dan alunan suara merdu tersebut terdengar hingga ke seluruh seantero istana. Dan lebih hebatnya lagi setiap dayang-dayangnya mampu menyelesaikan sepersepuluh dari Al-Qur’an.” Subhanallah... Maha besar Allah sebaik-baik pencipta makhluk-Nya.
Permainsuri anggun ini juga terkenal sebagai orang yang paling dermawan dalam menginfakkan hartanya di jalan Allah,  khususnya dalam penghormatan dan  pengkhidmatannya kepada Baitullah,  ia tak segan-segan  membelanjakan harta pribadinya dan menghabiskan banyak sekali harta yang tak terhingga jumlahnya.
  Salah satu episode didalam kisah-kisah luar biasa yang tak kalah pentingnya, yaitu Permainsuri ini membuat saluran mata air yang mengalir dari bukit Arafah, Mina dan Makkah untuk para Jama’ah haji  yang akan memenuhi panggilan-Nya. Dan dikisahkan pula,  jika wakilnya hadir memberikan laporan catatan pengeluaran anggaran kepadanya, dengan berkata: “ lapor! hari ini harta yang habis untuk dibelanjakan sebanyak 400.000 dirham dan sekian. Lalu apa jawaban beliau? Apakah beliau menyesal telah membelanjakan seluruh supervisi pribadinya untuk berkhidmat kepada baitullah ? mari kita simak  jawaban permainsuri agung khalifah ini : “ Apa yang kau inginkan dari laporan ini, kecuali sebenarnya kau telah merendahkanku, dan membuatku agar menyesal karenanya, serta hal itu merupakan tipu dayamu untuk menghalang-menghalangi aku dari kebaikan, pergilah! dan selesaikanlah pekerjaanmu meskipun sebenarnya kau tidak sanggup melakukannya”. Subhanallah... betapa menakjubkannya jawaban yang dilontarkan dari lisan yang mulia ini, betapa besar jiwanya yang muncul dari lubuk hatinya.
             Tak hanya sampai disitu, Permainsuri Zubaidah Rahimahullah  juga mengkonstribusikan seluruh hartanya untuk merenovasi Baitullah.  Beliau juga  memberikan perhatian khusus bagi pelayanannya dengan menyedekahkan budak-budaknya sebagai pelayan Baitullah.  Dengan harapan  apa yang beliau lakukan terus menerus memberikan kamanfaatan bagi manusia serta mengharapkan  pahala yang tidak akan pernah terputus hingga dipenghujung usianya.  Maka kebaikan apalagi yang tidak dicapai oleh permainsuri hebat nan cerdas ini?  Sungguh! Beliau  telah  melakukan transaksi begitu murahnya dengan Allah,  dengan harapan agar mendapatkan ganjaran pahala dari-Nya yang mana ganjaran tersebut lebih agung dibandingkan dunia beserta isinya..
 Akhwati fiellah...apakah diantara kita ada yang terbetik hatinya untuk malakukan amalan seperti Permainsuri agung ini? Yang melakukan transaksi begitu murahnya dengan Allah Ta’ala?  Subhanallah... permainsuri cerdas  ini ternyata termotivasi dan mendahului kita dalam mengamalkan Firman Allah Ta’ala yang berbunyi:
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai). dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat.” (QS Al-Baqarah: 265)
            Akhwati fillah...ternyata Allah Ta’ala sangat rindu untuk bertemu dengannya, Permainsuri dermawan ini  dipanggil keharibaan-Nya pada tahun 216 H di Negri seribu satu malam, kota Baghdad. Sungguh.. alangkah barakah usianya yang ia habiskan untuk mendistribusikan kemanfaat bagi setiap manusia. Semoga Allah menciptakan kembali pada zaman ini sosok-sosok wanita yang luar biasa seperti Zubaidah. Aamiiin......

-majalah An-Najma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Review Skripsi

REVIEW SKRIPSI BAB I “ HUKUM MEMBACA SURAT YASIN PADA ORANG MENINGGAL KAJIAN HADITS MEMBACA SURAT YASIN PADA ORANG MENINGGAL” Oleh Ihda Al-Husnayain Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Metodologi Penelitian” Diampu oleh: Ust. Junaidi Manik, M.PI Oleh: Uswatun Hasanah PROGRAM AD-DIROSAH AL-ISLAMIYAH AL-MA’HAD AL-‘ALY HIDAYATURRAHMAN SRAGEN 143 9 H/ 201 7 M A.     Judul Skripsi. HUKUM MEMBACA SURAT YASIN PADA ORANG MENINGGAL KAJIAN HADITS MEMBACA SURAT YASIN PADA ORANG MENINGGAL (Studi Analisis) disusun oleh: Ihda Al-Husnayain. Judul skripsi merupakan hal sangat penting, karena judul akan menggambarkan pembahasa yang akan dikaji oleh penulis, selain itu judul skripsi harus sesuai dengan pembahasan yang ditulis oleh penulis. Judul skripsi pun harus singkat, jelas serta menarik. Adapun judul skripsi di atas menurut reviewer sudah baik dan sesuai dengan metodologi penulisan skripsi yang benar. B

PERKEMBANGAN TAFSIR PADA MASA TABI’IN DAN PEMBUKUAN

       PERKEMBANGAN TAFSIR PADA MASA TABI’IN DAN PEMBUKUAN Makalah guna memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ushul Tafsir Oleh : Uswatun Hasanah Dosen Pengampu: Siti Badriyah                                                                                        JURUSAN DIRASA T AL ISLAMIYYAH AL MA’HAD AL ALY HIDAYATURRAHMAN     SRAGEN    2015-2016 PERKEMBANGAN TAFSIR PADA MASA TABI’IN DAN PEMBUKUAN             Setelah masa khulafaur rosyidin berakhir, kepemerintahan dipimpin oleh generasi setelahnya yaitu generasi tabi’in, seiring bergantinya generasi perkembangan ilmu pun ikut berkembang begitu juga ilmu tafsir,penafsiran dari masa ke masa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan penafsiran pada masa sahabat diterima baik oleh para ulama dari kaum Tabi’in di berbagai daerah kawasan Islam. Dan pada akhirnya mulai muncul kelompok-kelompok ahli tafsir di Makkah, Madinah, dan di daerah lainnya

Segala Hal yang Keluar dari Dua Jalan (Qubul dan Dubur)

Oleh : Wafdah Amnatul Jannah, dkk. Sebelum mengkaji tentang sesuatu yang keluar dari sabilain [1] lebih jauh, maka ada baiknya jika membahas tentang pengertian najis terlebih dahulu. Karena segala sesuatu yang keluar dari sabilain termasuk najis. Najis secara bahasa adalah sesuatu yang kotor. Sedangkan secara syar’i , najis adalah segala sesuatu yang haram untuk dikonsumsi secara mutlak walaupun   memungkinkan, yang hal tersebut bukan karena haram, kotor, atau berbahaya bagi badan dan akal. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa, segala sesuatu yang keluar dari dalam tubuh hewan [2] terbagi menjadi dua : 1.        Sesuatu yang tidak menyatu dan tidak mengalami perubahan di dalam tubuh, seperti : ludah, keringat, air mata, air liur [3] dan sejenisnya. Maka, hukumnya sesuai dengan hukum hewan tersebut. Jika berasal dari hewan yang najis, berarti hukumnya najis , dan sebaliknya. 2.        Sesuatu yang mengalami perubahan di dalam tubuh, seperti : air kencing,