Wanita yang Dirindu Syurga
Diantara milyunan makhluk yang ada dibumi, ada
segelintir manusia yang kedatangannya dirindu oleh penduduk syurga, yang
nantinya keberadaan mereka akan menyaingi kecantikan bidadari-bidadari jelita, hingga
sang bidadari dibuat cemburu olehnya.
Mereka
adalah wanita yang kerap kali menghidupkan malam-malam sunyinya dengan
menghimpun doa dalam sujud syahdunya, wanita yang lidah kelunya tak pernah
kering dari kalimat tasbih yang hanya ia persembahkan untuk Rabbnya, wanita
yang selalu menggunakan setiap inci kehidupannya untuk berpijak dijalan yang
diridhoi dan dirahmati-Nya, mereka itulah perhiasan semesta yang tak terbilang
harganya, merekalah wanita yang hadirnya dirindu oleh penduduk syurga. Setiap
yang berjejak di atas bumi pasti tahu, bahwa keindahan syurga tak bisa
didefinisikan dengan aksara, bahkan tak ada kamus yang bisa menerjemahkannya.
Keindahannya menerobos ruang imajinasi setiap hamba, tak satupun manusia yang
bisa menerkanya, mereka hanya tahu seujung kuku melalui firman-Nya yang mulia,
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada
dalam tempat yang aman. (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air.
Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk)
berhadap-hadapan. Demikianlah, dan kami berikan kepada mereka bidadari.
Didalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala
kekhawatiran). Mereka tidak akan merasa mati di dalamnya kecuali mati di dunia.
Dan Allah memelihara mereka dari adzab neraka. Sebagai karunia dari Rabbmu. Yng
demikian itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS. Ad-Dukhan: 51-57)
Ayat mengenai perihal syurga berserak dalam kalam-Nya,
namun itu semua belum mampu mewakili setiap sisi keindahan pesona syurga.
Ribuan mata air menganak sungai mengelilingi setiap sudutnya, aneka buah berpasang-pasangan
terjejer rapi, semua penduduknya menjadikan emas sebagai cawan minumnya, dan
setiap mereka dibersamai bidadari-bidadari nun cantik jelita. Semua keindahan
itu bukanlah hal yang magis belaka, hanya saja keindahan itu takkan terbetik
dalam hati seorang hamba.
Allah Ta’ala pernah mengabarkan pada
utusan-Nya yang mulia Muhammad SAW, bahwa kelak akan ada sekelompok wanita yang
memasuki syurga melalui pintu manapun yang diinginkannya, namun tidak setiap
wanita bisa melakukannya, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi. Diantara
syarat-syarat tersebut ialah:
1.
Menjaga shalat lima waktu
Shalat adalah rukun Islam yang kedua, ia
merupakan tiang agama. Meninggalkannya pun dapat mengeluarkan manusia dari
keislamannya. Maka, tiada agama maupun keislaman bagi orang yang tidak shalat,
baik pria maupun wanita. Menunda shalat hingga keluar dari waktunya tanpa ada
udzur yang dibenarkan syari’at merupakan penyia-nyiaan terhadap shalat itu
sendiri. Allah Ta’la berfirman:
“Maka datanglah sesudah mereka, generasi
pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa
nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kerugian besar, kecuali orang yang
bertaubat, beriman dan beramal shalih, maka mereka itu akan masuk jannah dan
tidak dirugikan haknya sedikitpun.” (QS. Maryam: 59-60)
2. Puasa Ramadhan
Allah Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu puasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Puasa adalah pilar agama, yang ia wajib
dikerjakan oleh setiap hamba-Nya kecuali jika ada udzur syar’i yang
menggugurkannya. Puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus, seseorang
yang berpuasa juga harus memperhatiakan hal-hal yang dapat merusak nilai
puasanya. Seperti menggunjing, bicara kotor, dan berdusta.
3. Menjaga kemaluan
Nabi SAW memberi jaminan syurga bagi siapapun
yang bisa menjaga lisan dan kemaluannya. Beliau SAW bersabda:
مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لِحْيَيْهِ وَ مَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ
الجَنَّةَ
“Barangsiapa yang bisa menjamin
untukku bahwa ia bisa menjaga apa yang ada diantara jenggotnya (mulut) dan apa
yang ada diantara kedua kakinya (kemaluan), maka aku berani menjamin jannah
baginya.” (HR. Bukhori)
Nabi SAW juga mengabarkan bahwa salah satu ciri
wanita yang kelak diijinkan masuk syurga dari pintu yang disukainya adalah
wanita yang bisa menjaga kemaluannya. Ia tidak melakukan zina dan hal-hal yang
mendekatkan kepadanya.
4. Taat kepada suami
Peluang wanita untuk mendapatkan syurga
semakin terbuka ketika ia telah menjadi seorang istri, karena banyak jalan
baginya untuk mendapatkan pahala, seperti memenuhi setiap hak suaminya.
Diantara hak suami yang wajib ditunaikan istri ialah, memelihara dan menjaga
rumah suami serta tidak keluar rumah kecuali atas izin suaminya.
Setiap wanita yang memenuhi keempat hal tersebut, Allah
persilahkan baginya untuk memasuki syurga melalui pintu manapun yang ia
kehendaki, sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
إِذَا صَلَّتْ المَرْأَةُ خَمْسَهَا وَ صَامَتْ
شَهْرَهَا وَ حَفِظَتْ فَرْجَهَا وَ أَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيْلَ لَهَا ادْخُلِي
الجَنَّةَ مِنْ أَبْوَابِ الجَنَّةَ شِئْتِ
“Jika
wanita melaksanakan shalatnya yang lima waktu, berpuasa ramadhan, memelihara
kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia (dipersilahkan) masuk jannah dari
pintu manapun yang ia kehendaki.” (HR. Thabrani)
Bidadari pun Cemburu Padanya
Ummu
salamah RA berkata, saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama,
wanita dunia ataukah bidadari syurga yang bermata jeli?”
Rasulullah menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama
dari pada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang
tampak dari pada apa yang tidak tampak.
Lalu saya (Ummu Salamah RA) bertanya, “Karena apa wanita
dunia lebih utama dari pada mereka?
Beliau Rasulullah SAW menjawab, “Karena shalat mereka,
puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka,
tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna
hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat
dari emas. Mereka berkata, “Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut
dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama
sekali, kami ridho dan tidak pernah bersunggut-sunggut sama sekali. Berbahagialah
orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.” (HR. Thabrani)
Masya
Allah, bidadari yang lebih dulu menghuni syurga, menikmati setiap inchi
kenikmatan disana pun ternyata cemburu dengan wanita-wanita dunia, karena
bidadari-bidadari syurga tak pernah menjamah amalan-amalan yang dikerjakan
wanita dunia. Wanita dunia dapat mengerjakan ibadah dengan ikhlas meski ujian
menerpa, mereka mengerjakan shalat di pagi dan petang, pun mereka dapat berpuasa
di siang yang terik serta ibadah-ibadah lainnya. Rasulullah SAW pun
menggambarkan wanita-wanita dunia seperti halnya permata, sebagaimana sabda
beliau SAW:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَ خَيْرُ مَتَاعِهَا
المَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia
adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.”
(HR. Muslim)
Betapa
mulianya wanita dunia yang berada di syurga, setiap kesabaran, musibah serta
bencana yang telah mereka lalui di dunia membuat mereka mempesona di syurga,
bahkan di sebutkan dalam tafsir Al-Qurthubi bahwa para wanita beriman melebihi
para bidadari dalam kecantikan, keindahan, akhlak, dalam melayani suami-suami
mereka. Mereka melebihi bidadari dalam indahnya kata-kata cinta, sayang dan
rindu, kemerduan suara, seindahan nada, terangnya sinar dan cahaya, keindahan
busana, perhiasan, gelang, mahkota, pembantu, dan dayang-dayang. Bahkan
bidadari adalah pelayan bagi wanita beriman, kekasih dan suaminya lebih
disibukkan dengannya daripada dengan bidadari. Wallahua’lam bish Shawab.
Komentar