Saudaraku…Alhamdulillah, kita telah dimasukan oleh-Nya termasuk kedalam golongan orang yang senantiasa berusaha menegakkan kalimatul haq dan al-izzah Islamiyah yaitu dalam shaf-shaf barisan tentara-Nya—Jundullah. Dalam derap perjalanan dakwah yang telah, sedang, dan akan kita jalani; ada banyak sekali onak duri yang menjadi aral rintang—yang meski dihadapi, bukan dihindari. Aral rintangan tersebut datang dari dalam dan luar diri kita; kesemuanya itu menuntut adanya kebersihan jiwa, akal dan hati. Saudaraku yang dirahmati Allah… Salah satu faktor dari dalam yang sering terlupakan atau dianggap remeh adalah masalah “hijab” diantara kita yang kian menipis. Hijab disini kami pandang dari dzahir dan batin. Dari dzahir adalah mulai melebarnya nilai toleransi tentang batasan hijab dan pemakluman “keadaan darurat” yang menjurus pada kebiasan untuk menganggap biasa saling pandang, seringnya frekuensi bertemu atau sekedar saling titip pesan! Dan banyak hal yang tak bisa aku
membentuk pribadi shalihah sejati, menjadikan akhirat di hati dan dunia dalam genggaman jemari.